Siapa itu Ahli sunah
Wal Jama’ah ?
Dalam bermazhab kami
berpegang teguh pada dua imam yaitu Imam Abi al-Hasan al-Asyari (873-935 M) dan
Abi Mansur al-Maturidi (853-944 M), juga merupakan tokoh yang menampik
keekstreman teologis seperti yang ditunjukan oleh kaum khawarij dan Mu’tazilah.
Al-Asyari Juga menengahi konflik aliran Qadariyah dan Jabariyah dengan memperkenalkan
teori kasab.
Keluar dari
perdebatan lama antara kaum Khawarij dan Murji’ah, al-Asyari berpendapat mukmin
pelaku dosa besar adalah mukmin yang fasik, sebab iman tidak mungkin hilang
karena dosa selain kufur. Al-Asari juga memperkenalkan ta’wil sebagai jalan
tengah dari dua pandangan ekstrem Mujassimah dan kaum Musyabbihah.
أَنَّ المُرَادَ بِاَهْلِ السٌنَّةِ حَيثُ اُطْلِقُوْا
اَتْبَاعُ اَبِى الْحَسَنِ الْاَشْعَارِي وَ اَبِى مَنْصُوْرِ الْمَاتُرِيْدِيِّ .
تطهير الجنان و اللسان
Ketika kata “Ahli sunah Wal Jama’ah” disebutkan, maka yang dimaksud adalah
pengikut mazhab Abi al-Hasan al- Asyari dan Abi Mansur al- Maturidi.
Pendapat KH. Said Aqil Siradj, tentang Ahli
sunnah Wal Jama’ah “Ahlu minhajil fikri ad-dini
al-musytamili ‘ala syu’unil hayati wa muqtadhayatiha al-qa’imi ‘ala asasit
tawassuthu wa ta’adduli wa tasamuh”, atau “orang-orang yang memiliki metode
keagamaan yang mencaku semua aspek kehidupan yang berlandaskan atas dasar-dasar
moderasi, menjaga keseimbangan dan toleransi”.
Dalam perkembangan jaman yang berbeda-beda,
cara berfikir moderat (tawasuth) sangat diperlukan.
Cara berfikir yang moderat artinya, berda dalam
posisi yang tidak tekstualis, tetapi juga tidak liberal. Tekstualis yang
dimaksud adalah berfikir secara kaku pada nash (al-jumud al-manqul:at)
sebagimana yang terjadi pada kaum Wahabi di dalam memahami teks-teks Al-Quran. Liberal
yang dimaksud adalah cara berfikir yang bebas tanpa mengindahkan metodologi
yang disepakati di kalangan ulama.
Ta’addul yang berarti keseimbangan,
seimbang di segala bidang. Aspek keseimbangan juga harus dijadikan
pertimbangan dalam menimbang keadilan.
Tasamuh, yang berarti bersikap toleran, respek kepada pihak lain. Sikap toleran
ini tidak pasif, tetapi kritis dan inovatif. Sikap toleran ini sangat
diperlukan bagi kita warga Indonesia dalam menyikapi keberagaman yang ada.
Sekian dan terima kasih semoga bermanfaat
pantengin terus ya postingan-postingan saya di ngangguronline.